Jakarta, Tim Direktorat Perencanaan melaksanakan Benchmarking ke Jakarta pada 30-31 Agustus 2018, tepatnya ke beberapa co-working space ternama di jakarta serta ke Kantor Go-Jek Indonesia di Mal Pasaraya Grande, Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai konsep co-working space dan open office agar nantinya bisa dijadikan referensi dalam penataan di Kawasan UGM.
Kamis, 30 Agustus 2018
Tim yang terdiri atas pimpinan Direktorat Perencanaan dan beberapa staf ini, pertama kali mengunjungi Ruang dan Tempo. Co-working space ini memiliki luas kurang lebih 700 m2 yang terbagi dalam tiga bagian/tema utama yaitu “Bangkit”, “Bersatu”, dan “Berjuang”. Setiap area dirancang oleh orang-orang muda kreatif, menghadirkan semangat pergerakan pemuda dari masa ke masa. Di area co-working space ini juga tampil berbagai mural yang menunjukkan semangat Tempo, independen dan merdeka.
Tempat kedua adalah Conclave yang berlokasi di Wijaya, tepatnya di Jalan Wijaya 1 No. 5C Jakarta Selatan terdiri dari 3 lantai. Konsep interior dan bangunan mengusung desain industrial, konsep yang menggabungkan unsur industri yang didominasi unsur raw dan unfinish-look materials dengan unsur minimalist. Konsep Industrial menimbulkan kesan sederhana, simpel, minimalis namun membuat kualitas interior ke tingkat/level yang baru. Konsep Industrial juga menimbulkan suasana homey bagi penghuni di dalamnya.
Melanjutkan kunjungan ke tempat ketiga yaitu Menara by Kibar. Gedung Menara by Kibar terdiri dari lima lantai plus rooftop. Kesan santai akan didapat saat masuk ke lantai demi lantai gedung Menara by Kibar. Keberadaan tempat ngopi di lantai dua, lengkap dengan berbagai jenis kopi Nusantara dan disajikan oleh barista profesional dari Perguruan Kopi semakin menambah kesan santai. Di lantai ini juga terdapat Google Lounge, hasil kolaborasi Kibar dengan Google for Entrepreneurs, sebagai wadah untuk menciptakan komunitas dan memperkuat ekosistem startup di Indonesia.
Perjalanan di hari pertama berakhir di Go-Work, Go Work berkomitmen menyediakan co-working space dan private office dengan prasarana lengkap yang menginspirasi untuk memberdayakan para seniman, creator dan pengusaha untuk mencapai tingkat keberhasilan yang lebih baik. Ruang kerja bersama di Go Work didesain tidak hanya sekedar untuk menyediakan lingkungan yang produktif dan kolaboratif, tetapi juga menyediakan ekosistem peralatan dan jaringan untuk mendukung pengembangan bisnis dan perusahaan.
Jumat, 31 Agustus 2018
Jadwal benchmark hari kedua adalah mengunjungi Kantor Go-Jek Indonesia. Tim sangat antusias dan penasaran untuk segera melihat langsung situasi kantor Go-jek yang kabarnya memiliki fasilitas yang “wow”. Benar saja, begitu masuk ke lobby, Tim sudah terpukau dengan desain ruangannya, apalagi setelah berkeliling dari ruang satu ke ruangan lain, decak kagum tak bisa disembunyikan dari wajah Tim.
Pramudo Gunardono, salah satu staf yang turut berkunjung ke Gojek sangat terkesan dengan kunjungan ini “Melalui kunjungan ini, kita bisa mengambil manfaat dari konsep open office dan co-working space yang ada di Go-Jek, konsep ini terbilang masih baru di indonesia, Go-jek memiliki ruang kerja yang digunakan secara bersama-sama. Walaupun secara organisasi dibagi berdasarkan divisi-divisi, namun penataan ruang kerjanya terbuka tanpa bilik-bilik. hal ini memungkinkan setiap divisi bisa berkolaborasi secara positif, didukung atmosfir yang nyaman dapat meningkatkan produktifitas kerja. Konsep ini memungkinkan untuk diterapkan di UGM untuk memfasilitasi sivitas akademika di era yang serba digital ini, agar muncul kreatifitas dan semangat untuk berkolaborasi.” tuturnya.
Dari segi interior, warna hijau mendominasi baik dari warna furniture maupun dekorasinya. Interiornya minimalis dengan furniture yang kekinian sangat mencerminkan energi anak muda sehingga membuat nyaman siapapun yang ada di dalamnya. Konsep open office juga sangat terlihat dengan minimnya sekat-sekat di dalamnya. Pemakaian konsep ini dimaksudkan untuk peningkatan kolaborasi antar karyawan, menghasilkan interaksi tatap muka antar karyawan yang dapat meningkatkan produktivitas.
Fasilitas kantor Go-Jek juga lengkap, mulai dari ruang rekreasi, ruang serbaguna, auditorium seukuran bioskop, hingga kafetaria dengan pemandangan perkotaan. Selain itu, terdapat juga fasilitas ruang meeting dengan berbagai ukuran. Ruang meeting ini boleh digunakan oleh setiap divisi dengan pengaturan penggunaannya melalui sistem. Berikut adalah bebarapa fasilitas yang terdapat di kantor Go-Jek Indonesia:
- Gym, Go-jek menerapkan prinsip work balance, keseimbangan dalam bekerja. Gym ini biasa digunakan sebelum dan setelah bekerja dan jam berapa saja, namun adakalanya digunakan untuk meeting “lesehan”, disediakan pula shower untuk membersihkan diri selesai gym.
- Game area yang bebas digunakan oleh karyawan kapanpun, seringnya digunakan setelah kerja, bisa dimanfaatkan untuk meeting
- Cafe
- Pantry, menyediakan makanan prasmanan Indonesia. Di pantry ada program Wednesday Surprise, mengusung dynamic culture yaitu membawa makanan kaki lima ke pantry, dan free untuk semua karyawan Go-Jek
- Smoking dan non smoking room
- Sleeping room (4 kasur, 1 sofa)
- Nursery room untuk ibu-ibu menyusui
- Multifunction room, yang biasa digunakan untuk ruang pertemuan juga, di dalamnya terdapat library namun koleksi bukunya minimalis.
- Terdapat Yoga room yang biasanya digunakan oleh karyawan dengan mengundang instruktur yoga.
- Auditorium dengan konsep theatre go-learn untuk belajar, update informasi perusahaan, sharing berbagai masalah teknis maupun non teknis dengan kapasitas ruang 150 orang. Auditorium ini juga kadang dimanfaatkan sebagai area entertainment seperti karaoke maupun “nonton bareng”
Kesan kagum juga terlihat dari Ibu Purwani Setyaningsih, Kasi Kinerja Pengembangan Kampus Direktorat Perencanaan “Melihat fasilitas olahraga, fasilitas ruang istirahat, maupun fasilitas hiburan yang disediakan di Kantor Go-jek menurut saya sangat efektif untuk meningkatkan motivasi kinerja. Saat bekerja di dunia kreatif, diperlukan mood dan fokus kerja yang tinggi, sehingga fleksibilitas dalam bekerja sangat diperlukan, penyediaan fasilitas yang diberikan Go-jek sangat tepat. Hal tersebut bukan menjadi alasan bagi karyawan untuk bermalas-malasan, tapi justru semakin termotivasi.” ungkapnya.