Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia. Sebagai bentuk kontribusi UGM terhadap bangsa Indonesia, UGM berkinginan untuk mengembangkan “learning center” dan “teaching industry” yang bertujuan untuk memperkuat kedaulatan dan daya saing bangsa, sekaligus untuk meningkatkan posisi UGM dan World University Rangkings. Selain itu juga ada kebutuhan akan pentingnya meningkatkan produk riset yang menggabungkan antara konsep pengembangan masyarakat dan bisnis yang juga harus difasilitasi untuk meningkatkan kontribusi daerah.
Dengan latar belakang tersebut, pada Maret 2016, BAPPENAS menyampaikan permintaan awal sebuah Proyek kepada Pemerintah Jepang agar dapat mendukung dan mengakselerasi perwujudan dari harapan masyarakat Indonesia terhadap Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk dapat menjadikan UGM dan universitas-universitas lain sebagai agen pengetahuan, transfer teknologi, dan pengembangan ekonomi. Proyek ini terdiri dari: a) pembangunan 10 gedung; b) pengadaan peralatan laboratorium; dan c) consulting service untuk manajemen proyek.
Japan International Cooperation Agency (JICA) telah menerima laporan Feasibility Study (F/S) dari Proyek ini dan selanjutnya telah mengirimkan contact mission pada Mei dan Agustus 2016. Sebagai hasil dari review terhadap F/S dan beberapa informasi tambahan lain yang disediakan oleh pihak Indonesia, kedua pihak bersepakat bahwa supplemental study diperlukan agar dapat memenuhi persyaratan untuk appraisal, seperti dinyatakan dalam Minutes of Meeting yang telah ditandatangani pada 30 Agustus 2016 oleh UGM, Kemenristekdikti dan JICA dengan disaksikan oleh BAPPENAS.
Supplemental Study ini bertujuan:
- Untuk mereview dan melengkapi F/S dan informasi tambahannya, dan mengusulkan rencana alternative jika diperlukan
- Untuk mereview desain dan biaya tiap gedung (10 gedung), spesifikasi gedung serta biaya peralatan laboratorium, dan mengusulkan rencana alternative jika diperlukan
- Untuk mengkonfirmasi konsep dan kelayakan rencana Teaching Factory
Supplemental Study dijadwalkan antara Oktober 2016 sampai April 2017 dan dilakukan dalam tiga tahap:
- Tahap 1: “Establishment of concept and verification of the F/S”
- Tahap 2: “Consensus building on Project formulation”
- Tahap 3: “Alternative design of technical assistance”
Tim Supplemental Study JICA:
Name | Position | Parent Organization |
Mr. Shigeo HONZU | Mission Leader | Acting Director, Southeast Asia Division 1
Southeast Asia & Pacific Department, JICA |
Ms. Ginga NAKADAI | Project Planning | Country Officer, Southeast Asia Division 1
Southeast Asia & Pacific Department, JICA |
Mr. Mitsuhiro NASU | Facility Plan/Cost Estimate | Senior Consultant,
Japan Development Service Co., Ltd. |
Mr. Noto MORIMOTO | Equipment Plan/Cost Estimate | Senior Consultant,
Oriental Consultants Global Co., Ltd. |
Mr. Takuya Okada | Industrial Analysis and Others | Director, Consulting Dept.,
System Science Consultants Inc. |