Yogyakarta, Gunungkidul – Tim Direktorat Perencanaan bersama dengan Tim Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS – SO), Pengelola Laboratorium Kehutanan Wanagama, Konsultan Pengawas, dan Tim Kontraktor mensurvei lokasi lahan yang nantinya akan dibangun embung, pada Rabu, (4/7/2018) dan Senin (9/7/2018).
Kedatangan Tim ke Kawasan Hutan Wanagama tersebut untuk mendokumentasikan dan melihat kesiapan lahan. Selain itu, Tim juga melakukan kegiatan pemetaan akses jalan menuju embung tersebut. Pemetaan dilakukan dengan berjalan menyusuri area hutan yang dipenuhi semak belukar, pepohonan, dan tumbuhan liar sepanjang 10 km.
“Embung ini nantinya akan memiliki fungsi untuk mengatasi kekeringan dengan teknik pemanenan air (water harvesting). Hal ini dimaksudkan untuk menyediakan air bagi masyarakat sekitar pada musim kemarau.” kata Arifah Budi Wati, Kepala Subdirektorat Perencanaan Kinerja Sumber Daya (KKPS) saat ditemui di sela-sela kegiatan survei di Wanagama, Senin.
Arifah menjelaskan, area embung ini nantinya akan dikembangkan menjadi spot rekreasi untuk melengkapi objek wisata berupa museum kayu, rumah dome, area outbound, jalur tracking untuk sepeda maupun jogging yang sudah ada di kawasan tersebut. Selain fungsi sebagai tempat rekreasi, area embung juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana belajar dan penelitian bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.
“Untuk mempermudah pengunjung memasuki area embung, perlu dibuat jalur akses masuk bagi pengunjung berupa pedestrian sekaligus dimanfaatkan sebagai jalur kereta wisata.” ujarnya. “Jalur ini diawali dari kompleks Museum Kayu Wanagama, sepanjang 3 kilometer menuju area embung” tambahnya.
Arifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (PUPR-RI). Ia mengatakan, pembangunan embung ini merupakan hibah Kementerian PUPR-RI yang sebelumnya juga memberikan hibah pada pembangunan jembatan gantung di Wanagama. Dia berharap, program pembangunan berkelanjutan di area Hutan Wanagama nantinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar maupun bagi civitas akademika UGM. (MP).