Yogyakarta- Tidak lama lagi Universitas Gadjah Mada akan memiliki bangunan Mardliyyah Islamic Center (MIC), yang letaknya berdekatan dengan RSUP Dr. Sardjito dan merupakan pengembangan dari Bangunan Masjid Mardliyyah. Peresmian pembangunan MIC ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Rektor UGM, Takmir Masjid Mardliyyah, dan Pejabat BUMN RI.
Masjid Mardliyyah ini pertama kali dibangun pada Tahun 1968, kondisi saat ini sudah tidak mampu lagi menampung perkembangan aktifitas jamaah, sehingga perlu dilakukan pengembangan pada bangunan masjid tersebut, meliputi infrastruktur dan fungsinya. Pembangunan MIC akan didanai dari konsorsium 14 BUMN di Indonesia sebagai bentuk CSR yang didedikasikan bagi pendidikan, UGM, dan Ummat.
Pembangunan Gedung MIC seluas 13.887M2 setinggi 5 lantai ini bertujuan untuk menjadikan Masjid Mardliyyah sebagai masjid yang kontemporer di daerah urban, multi fungsi, dan sebagai pusat kajian, selain itu juga memiliki sumber ekonomi untuk kemakmuran ummat. Untuk itu, bangunan ini menyediakan sarana pengembangan manajemen hotel halal, pariwisata halal, rumah makan halal, center for interreligious studies, dan lain-lain. MIC ini juga dilengkapi dengan wisma dan parkir basement.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng dalam pidatonya mengungkapkan bahwa peletakan batu pertama pembangunan Masjid Mardliyyah sudah dilakukan beberapa kali, namun pembangunan belum terlaksana. Sehingga beliau berharap dengan peletakan batu pertama kali ini, pembangunan dapat terlaksana.
“Masjid ini dirancang bukan hanya sebagai tempat ibadah semata, namun juga difungsikan sebagai pusat perbankan syariah dan program pemagangan mahasiswa. Masjid ini juga bukan hanya untuk umat muslim saja, namun bagi penganut agama lain yang ingin menambah wawasan, dapat bergabung belajar. Hal ini merupakan upaya UGM untuk melekatkan keberagaman dan toleransi” kata Panut.
Senada dengan itu, Ketua MWA UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. mengatakan bahwa peletakan batu pertama telah dilakukan beberapa kali, namun pembangunan belum terlaksana. “Masjid ini akan menjadi bangunan Islamic Center yang bagus, sebelum dilakukan peletakan batu pertama, proyek sudah dimulai, sehingga diharapkan proyek diselesaikan dalam waktu maksimum 18 bulan.” Ungkapnya.
Pratikno menambahkan bahwa kegiatan di MIC ini nantinya bisa menjadi based practiced bagi para pemagang, tentunya dengan standar dan fasilitas yang lebih baik. (MP)
Bagus, artistic…
Apik banget…